Web Development: Coding Vs CMS (I)

Saat ini, terdapat beberapa metode yang sering digunakan orang untuk membangun / mengembangkan sebuah web site. Dua di antaranya yaitu menggunakan tools OS-CMS (Open Source - Content Management System) dan dengan programming web (coding) di text editor. Dahulu, orang membangun web dengan cara coding di notepad atau text editor lainnya. Meskipun membutuhkan waktu yang lama, tetapi sampai sekarang metode ini masih dipakai. Sekarang, dengan adanya OS-CMS, orang semakin dimanjakan dalam men-develop sebuah web. Banyak kemudahan – kemudahan yang ditawarkan di OS-CMS. Pertanyaannya sekarang, bagaimana perbandingan kedua metode ini untuk mengembangkan sebuah web? Masing – masing metode punya kelebihan dan kekurangan masing – masing. Berikut akan saya uraikan beberapa hal tentang kedua metode tersebut.

Kita awali pembahasan dengan materi pegembangan web dari 0 secara coding. Coding merupakan salah satu tahap dalam pengembangan sebuah aplikasi, baik itu aplikasi berbasis desktop maupun berbasis web. Di windows kita mengenal notepad sebagai editor yang multiguna, yang dapat digunakan untuk coding berbagai macam bahasa pemrograman, termasuk pemrograman web. Untuk pemrorgraman web, bahasa yang bisa dipakai di antaranya ASP, PHP, Ruby on Rails. Untuk menuliskan sintask – sintaks PHP, kita bisa memakai bermacam text editor yang ada, seperti : notepad++, zend studio, macromedia dreamweaver,microsoft visual web development(untuk ASP), dan program – program sejenis yang menawarkan kemudahan dari sisi user- interface.


Kembali lagi ke masalah pengembangan web secara coding, ada beberapa hal yang akan kita temui saat kita / tim kita memilih untuk mengembangkan web dengan cara coding dari awal. Berikut di antaranya :
• Desain tampilan dan potong-potong (temen - temen yang biasa pakai Adobe Photoshop & ImageReady pasti mengerti maksud potong-potong ini) menjadi file HTML.
• Serahkan HTML mentah kepada tim programmer untuk membuatnya dinamis dan bisa memuat data dari database.
• Tahap desain: database, site map, site flow.
Pembuatan halaman administrasi situs, lengkap dengan validasinya
Set up database, set up webserver, set up DNS Server, dan lakukan proses deployment agar siap diluncurkan

Itu beberapa hal yang biasa dilakukan ketika kita memutuskan mengembangkan web dari 0. Tidak mudah memang, dan membutuhkan waktu yang panjang sampai aplikasi web kita siap diluncurkan ke Internet. Lamanya proses development menggunakan coding tidak membuat para web developer meninggalkan metode klasik ini. Metode ini memiliki kelebihan yang belum tentu bisa dirasakan ketika kita memakai tools OS-CMS. Salah satu kelebihan yang bisa diperoleh dari metode coding ini adalah kebebasan untuk menerapkan framework tertentu di web kita(misalnya prado di PHP, Ruby on Rails, dll.). Di balik kelebihan tersebut, masalah waktu menjadi kekurangan yang sangat terlihat dari metode ini. Dengan coding dari 0, tidak mungkin menyelesaikan sebuah web lengkap dengan halaman administrasi hanya dalam waktu 1 – 2 minggu saja. Akan sangat berbeda ketika kita memakai CMS.
Pada artikel selanjutnya akan dibahas pengembangan web dengan tools CMS.



Satriyo Wahyu P
Trainer Dipanet
satriyo.wahyu@gmail.com


Komentar

  1. Ilmu yang kau miliki harus bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Semoga tetap konsisten untuk terus menulis.
    Artikelnya lumayan berisi untuk seorang pemula di bidang web design.
    -surfer from Bandung-

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dipanet hadir di Fatmawati Jakarta

Program Afiliasi Dipanet Launching

Orang Malaysia saja mau belajar di Dipaweb