Orang Malaysia saja mau belajar di Dipaweb


Gak salah tuh? bukankah penetrasi internet di Malaysia udah lebih dari 50%? masa mau belajar ke Indonesia yang lebih tertinggal? apalagi langsung memilih Dipanet sebagai tempat belajar, sulit dipercaya tapi ini nyata.

Ceritanya tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB dan di Malaysia udah tengah malam waktu yang tidak biasa untuk menelpon bila tidak penting, saya pun udah siap-siap untuk istirahat. Tiba-tiba handphone berdering, siapa sih malam2 begini masih nelpon? dengan sedikit segan akhirnya telpon diambil juga.

Sekilas dilayar terlihat nomor penelpon yang tidak dikenal dan yang agak aneh kodenya adalah +601967xxx, terlintas siapa yang nelpon malam begini dari Malaysia? walau punya beberapa kenalan di negeri jiran saat pernah bertugas beberapa tahun lalu semasa masih TDB di sebuah perusahan swasta, tapi praktis saya udah jarang berkomunikasi dengan mereka, kalopun ada hanya melalui email atau chat saja.

Akhirnya telpon diterima juga, di ujung sana terdengar suara seorang pria dengan logat melayu yang coba gunakan bahasa indonesia dengan sedikit kaku, setelah basa-basi saling berkenalan ternyata si penelpon bernama encik Ahmad dari Kuala Lumpur, wah ternyata memang telpon dari Malaysia dari orang yang belum dikenal, beliau tahu nomer saya dari website dipaweb bahkan saat menelpon sedang online di website kami.

Singkat cerita encik ahmad ingin belajar membuat website dari orang yang kompeten atau expert. Saat saya tanya kenapa harus belajar ke Indonesia? Dia menjawab di Malaysia banyak yang juga expert tapi mereka tidak punya waktu untuk mengajarkan ke orang lain atau minimal ke encik ahmad dengan istilah lain mereka agak sombong lah menurut dia. (wah peluang nih batin saya).

Setelah berbicara banyak tentang kebutuhan encik Ahmad untuk belajar membuat website dan teknis pembelajaran yang ada di Dipaweb. Akhirnya beliau memutuskan untuk memilih kelas privat intensif. Rencana beliau akan ke Jakarta awal maret ini dengan agenda utama belajar di Dipaweb selain ada urusan pribadi lainnya. Luar biasa perasaan saya berkecamuk hanya dalam 12 menit percakapan telpon kami Dipanet telah berhasil mendapatkan calon siswa internasional pertama. Alhamdulillah

Indahnya lagi saat encik Ahmad menanyakan biaya belajar nya, dan saya menjawab sesuai yang ada di web bila pelatihan di tempat kami. Namun karena pastinya tidak familiar alamat kami, beliau request untuk proses belajar berlangsung di hotel tempatnya nginap saat di Jakarta dengan menambah biaya hingga 50% dari harga normal, tentunya saya langsung setuju saja.

Walau tentunya senang karena ada kompensasi harga tapi itu bukanlah alasan utama, lebih kepada ini adalah kesempatan langka dan peluang ke depan kemungkinan untuk bekerja sama, siapa tahu ini menjadi semacam milestone untuk Go International, amiin.

Semoga kami bisa memberikan yang terbaik untuk encik Ahmad sehingga mendapatkan hasil yang maksimal selama belajar bersama Dipanet dan pada akhirnya memberi kesan istimewa saat beliau kembali ke Malaysia.

Demikian share small winning kami semoga bermanfaat.

salam online


Ivan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Afiliasi Dipanet Launching

Seminar Internet Gratis ke-II, 12 Juli 2008